Flu

Flu / Influenza - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Flu / Influenza - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Pengertian Flu

https://www.motekarsubang.com/ – Flu atau influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyerang hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Kondisi ini sangat umum terjadi di musim pancaroba. Penyakit ini sangat mudah menular ke orang lain, terutama ketika 3–4 hari pertama setelah pengidapnya terinfeksi virus flu,

Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan pengidapnya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, kehilangan nafsu makan, serta sakit tenggorokan. Gejala influenza akan bertambah parah selama 2 hingga 4 hari sebelum akhirnya membaik dan sembuh.

Flu dan pilek adalah dua kondisi yang berbeda. Pilek umumnya muncul secara bertahap dengan gejala yang lebih ringan, sehingga tidak terlalu berdampak pada rutinitas pengidapnya. Sedangkan influenza tak seperti itu, penyakit ini cenderung menyebabkan gejala yang lebih berat, sehingga bisa mengganggu aktivitas pengidapnya. Di samping itu, masa inkubasi flu juga lebih singkat.

Penyebab Flu

Virus influenza menyebar melalui udara dalam tetesan atau percikan liur (droplet) ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Kamu dapat menghirup tetesannya secara langsung, atau mendapatkan virus saat memegang benda tertentu, dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Orang yang terinfeksi virus kemungkinan dapat menularkan virusnya sejak sekitar satu hari sebelum gejala muncul, sampai sekitar lima hari setelah gejala muncul. Anak-anak dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah mungkin akan menularkannya dalam waktu yang sedikit lebih lama.

Virus influenza terus bermutasi, dengan jenis baru yang muncul secara teratur. Jika kamu pernah mengalami influenza sebelumnya, tubuh telah membuat antibodi untuk melawan jenis virus influenza tertentu. Jika virus influenza di masa depan serupa dengan yang kamu temui sebelumnya (baik dengan penyakit atau vaksinasi), antibodi dapat mencegah infeksi atau mengurangi keparahan gejala. Namun, tingkat antibodi dapat menurun seiring berjalan waktu.

Faktor Risiko Flu

Meski flu bisa menyerang semua orang, tetapi ada beberapa orang yang cukup rentan terserang virus influenza. Contohnya:

  • Memiliki sistem imun yang lemah.
  • Hamil atau baru melahirkan.
  • Balita dan lansia.
  • Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, asma, penyakit jantung, atau obesitas.
  • Bekerja atau tinggal di fasilitas umum.
  • Tubuh dalam kondisi yang tidak fit atau kurang beristirahat.

 

Cara Penularan Flu

Flu adalah penyakit yang sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat di mana pun. Penyakit ini dapat ditularkan oleh seseorang sejak sehari sebelum gejala timbul hingga 5 sampai 7 hari setelah mengalami sakit.

Setelah terkena virus, pengidapnya mulai menunjukkan gejala dalam 1 hingga 4 hari. Kamu juga dapat menularkan virus ini pada orang lain bahkan sebelum sadar jika telah mengidapnya. Penularan influenza umumnya ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui droplet ketika pengidapnya berbicara, batuk, atau bersin. Di samping itu, ada pula beberapa cara penularan lainnya, yaitu:

  • Jabat tangan dengan pengidapnya, kemudian menyentuh mata, mulut, atau hidung setelahnya.
  • Menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi virus.
  • Berbagi peralatan minum atau makan dengan pengidapnya.
  • Kontak dengan hewan yang telah terkontaminasi.
  • Gejala Flu

Pada awalnya, flu mungkin tampak seperti pilek biasa dengan hidung meler, bersin, dan sakit tenggorokan. Gejala umum flu meliputi:

  • Demam.
  • Otot sakit.
  • Menggigil dan berkeringat.
  • Sakit kepala.
  • Batuk kering yang berkelanjutan (kronis).
  • Sesak napas.
  • Kelelahan dan kelemahan.
  • Hidung meler atau tersumbat.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit mata.
  • Muntah dan diare, tetapi ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.

Gejala tersebut umumnya muncul 2–3 hari setelah terinfeksi virus. Sebagian besar gejala akan hilang dalam waktu kurang dari 1 minggu. Meskipun demikian, batuk dan lemas bisa berlangsung hingga beberapa minggu.

Apa perbedaan pilek dan flu?

Pilek biasa dan flu mungkin tampak serupa pada awalnya. Sebab, keduanya sama-sama penyakit pernapasan dan dapat menyebabkan gejala yang serupa. Tetapi virus yang berbeda menyebabkan kedua kondisi ini. Pilek dan influenza memiliki beberapa gejala yang sama. Orang dengan salah satu penyakit sering mengalami:

  • Hidung meler atau tersumbat.
  • Bersin-bersin.
  • Pegal-pegal.
  • kelelahan umum.

Namun, gejala batuk pilek berkembang secara perlahan, sedangkan gejala flu menyerang secara tiba-tiba. Selain itu, gejala flu akan lebih parah daripada gejala pilek. Sebab, pilek jarang menyebabkan kondisi atau masalah kesehatan lainnya. Tetapi influenza dapat menyebabkan:

  • Radang dalam selaput lendir.
  • Infeksi telinga.
  • Radang paru-paru.
  • Sepsis.

Jika gejala parah, penting bagi seseorang yang sakit untuk memastikan diagnosis apakah itu pilek atau flu. Gejala pilek dan flu juga harus ditangani dengan hati-hati karena tumpang tindih dengan gejala COVID-19.

Apa Perbedaan antara Influenza dan COVID-19?

Gejala COVID-19, flu, dan alergi memiliki beberapa kesamaan, tetapi seringkali berbeda. Gejala utama COVID-19 adalah:

  • Kelelahan.
  • Demam.
  • Batuk, khususnya batuk kering.
  • Sesak napas.

Gejala flu mirip dengan COVID-19 termasuk demam dan nyeri tubuh. Namun, flu biasanya tidak akan menimbulkan sesak napas sebagai gejalanya. Jika kamu ingin mengetahui lebih mendalam mengenai perbedaan flu dan COVID-19, kamu bisa membaca artikel: Ini Perbedaan dan Persamaan Antara Flu dan COVID-19.

Diagnosis Flu

Untuk mendiagnosis flu, ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh dokter. Pertama, biasanya dokter akan melakukan wawancara medis seputar keluhan atau gejala yang dialami pasien. Misalnya, gejala seperti hidung tersumbat, bersin, atau suara serak. Di samping itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik (dapat ditemukan demam). Bila diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang (tes darah) bila gejala flu sudah berlangsung lebih dari 10 hari.

Komplikasi Flu

Pada umumnya seseorang yang mengidap penyakit ini dapat sembuh tanpa terjadinya komplikasi. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, ada kemungkinan untuk menyebabkan masalah kesehatan lainnya bahkan komplikasi yang berbahaya. Beberapa komplikasi yang disebabkan oleh flu, antara lain:

  • Serangan asma;
  • Gangguan jantung;
  • Infeksi telinga;
  • Pneumonia;
  • Bronkitis.

Jika gejala yang terjadi hilang tapi kembali lagi setelah beberapa hari, mungkin saja kamu mengidap infeksi sekunder. Jika hal tersebut terjadi, ada baiknya untuk memeriksakan diri guna memastikannya. Sebab, jika tidak ditangani dan menimbulkan pneumonia, gangguan ini dapat menjadi ancaman nyawa.

Pengobatan Flu

Biasanya, pengidap flu hanya membutuhkan istirahat dan minum banyak cairan untuk mengobati flu. Sebab, secara umum flu dapat sembuh dengan sendirinya. Selain itu, ada beberapa upaya yang dapat pengidap flu lakukan untuk meredakan gejalanya, yaitu:

  • Cuci tangan secara rutin, untuk menghindari penyebaran virus flu ke benda atau orang lain.
  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, lalu buang tisu tersebut.
  • Pastikan tubuh terhidrasi dengan minum banyak cairan, seperti air putih, jus buah, atau sup hangat, guna mencegah dehidrasi.
  • Konsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol, untuk meredakan gejala demam dan nyeri otot.

Beberapa jenis virus flu, seperti flu burung, bisa menimbulkan gejala berat yang penanganannya tidak dapat pengidap lakukan secara mandiri. Bila gejala tidak membaik dan muncul gejala yang perlu diwaspadai, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

jika terbukti mengidap flu burung, pengidap akan dirawat di ruang isolasi dan dokter akan memberikan obat antivirus. Misalnya seperti oseltamivir atau zanamivir. Obat antivirus berguna untuk mempercepat kesembuhan dan mencegah komplikasi.

Pencegahan Flu

Salah satu upaya pencegahan flu adalah melalui pemberian vaksin influenza untuk mencegah influenza, dan komplikasinya yang berpotensi serius. Khususnya bagi orang yang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi. Adapun beberapa kelompok yang perlu mendapatkan vaksinasi karena berisiko tinggi mengalami komplikasi, adalah:

  • Orang yang berusia 65 tahun ke atas atau lansia.
  • Bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh optimal.
  • Wanita hamil.
  • Orang yang tinggal dengan seseorang yang berisiko tinggi mengalami infeksi parah
  • karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Misalnya seperti pengidap HIV, orang yang menjalani transplantasi, atau sedang menjalani pengobatan kanker,
  • Petugas kesehatan di garda terdepan.

Namun perlu diingat, vaksin influenza tidak bisa 100% mencegah flu. Selain itu, influenza juga merupakan virus yang mudah menular. Baik melalui bersin (droplet seseorang yang terjangkit) atau menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus. Karena itu, cara yang juga dianggap efektif dalam mencegah flu adalah menjaga higienitas sendiri dan lingkungan. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat kamu lakukan:

  • Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun minimal selama 20 detik. Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakanlah hand-sanitizer berbahan dasar alkohol.
  • Hindari menyentuh mulut, hidung, dan mata setelah beraktivitas jika belum mencuci tangan.
  • Membersihkan permukaan benda yang sering mendapatkan sentuhan, dengan cairan disinfektan.
  • Tidak berbagi makanan atau penggunaan benda pribadi, seperti gelas atau botol minum.

Bila sudah terserang flu, kamu dapat meminimalkan penularan ke orang lain dengan melakukan beberapa upaya berikut ini:

  • Menghindari kontak dengan orang lain, setidaknya sampai 24 jam setelah demam turun.
  • Memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah.
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk, lalu buanglah tisu dan cuci tangan sesudahnya.
  • Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami gejala flu yang tak kunjung membaik dalam beberapa hari, sebaiknya segeralah memeriksakan kondisi. Sebab, bisa jadi flu yang kamu idap memerlukan perawatan medis Apalagi jika gejala dehidrasi akibat flu sampai muncul.

Misalnya seperti anak yang menolak minum atau menyusui, munculnya semburat biru di sekitar bibir atau dasar kuku pada tangan atau kaki, atau warna kebiruan pada kulit.

No Comments