“Memiliki berat badan ideal bisa menurunkan risiko penyakit akibat kegemukan atau kekurusan. Cara menghitung angkanya bisa didapatkan dari rumus broca.”
Setiap orang memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang berbeda-beda. Meskipun begitu, memiliki berat badan ideal menjadi salah satu hal yang diimpian kebanyakan orang.
Bukan soal tidak mencintai bentuk tubuh sendiri. Namun, memiliki berat badan ideal lebih mengacu pada kondisi tubuh yang sehat. Pasalnya, memiliki berat badan berlebih atau obesitas bisa berdampak pada kesehatan.
Begitu pun dengan berat badan yang terlalu ringan. Sebab, hal tersebut juga tidak baik untuk kesehatan. Terlalu kurus akibat kekurangan nutrisi berdampak pada penurunan kinerja sistem imun tubuh.
Apa Itu Berat Badan Ideal?
Berat badan ideal merupakan bobot yang menyehatkan. Langkah ini mengacu pada proporsional tinggi seseorang. Tak hanya itu, berat ideal juga mempertimbangkan faktor lainnya.
Poinnya, termasuk jenis kelamin, usia, bentuk tubuh, dan jumlah massa otot. Angkanya menjadi patokan harapan hidup seseorang dan potensinya dari serangan penyakit berbahaya.
Sebab, memiliki berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit serius. Beberapa di antaranya, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes melitus.
Sedangkan memiliki berat badan terlalu rendah atau kekurusan, ini dapat meningkatkan risiko malanutrisi, anemia, osteoporosis, dan gangguan pertumbuhan. Hal ini bisa meningkatkan risiko kematian.
Dengan kata lain, memiliki berat badan ideal bukan soal mengikuti standar kecantikan yang superfisial. Namun, sebagai upaya memiliki tubuh yang sehat agar dapat beraktivitas dan berkarya lebih maksimal
Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Rumus Broca
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menghitung berat badan ideal, yaitu menggunakan rumus Broca. Rumus yang ditemukan oleh Paul Broca ini membedakan cara penghitungan antara pria dan wanita. Hal ini disebabkan karena pria dan wanita memiliki komposisi tubuh yang berbeda.
Meskipun pria dan wanita memiliki cara yang berbeda dalam menghitung berat badan ideal, rumus ini tidaklah rumit. Berikut adalah rumusnya:
- Pria: Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 10 persen]
- Wanita: Berat badan ideal (kilogram) = [tinggi badan (sentimeter) – 100] – [(tinggi badan (sentimeter) – 100) x 15 persen]
Misalnya untuk pria, jika kamu memiliki tinggi badan 170 sentimeter, cara menghitungnya adalah (170-100)-[(170-100)x10%], 70-7= 63. Jadi, berat badan ideal kamu adalah 63 kilogram.
Sedangkan, jika kamu seorang wanita dengan tinggi badan 158, cara menghitungnya adalah (158-100)-[(158-100)x15%), 58-8,7= 49,3. Jadi, berat badan kamu adalah 49,3 kilogram.
Untuk tahu lebih lanjut soal rumus Broca, kamu bisa mendiskusikannya dengan dokter terpercaya dengan klik gambar di bawah ini:
Terkait dengan bobot tubuh, pria lebih mudah menurunkan berat badan ketimbang wanita. Intip di sini penjelasannya “Benarkah Wanita Lebih Sulit Turun Berat Badan Dibanding Pria?”.
Cara Menghitung Berat Badan Ideal dengan Kalkulator BMI
Body Mass Index (BMI) adalah cara menghitung berat badan ideal berdasarkan tinggi dan berat badan. Berbeda dengan cara perhitungan sebelumnya yang membedakan cara perhitungan pria dan wanita, BMI dibedakan berdasarkan usia.
Kalkulator BMI, yang juga menjadi salah satu fitur melalui aplikasi Halodoc, dapat digunakan oleh seseorang yang sudah berusia 20 tahun atau lebih. Bagi mereka yang berusia di bawah 20 tahun, ada cara lain untuk menghitungnya.
Dengan menggunakan kalkulator BMI, kamu dapat mengetahui apakah masuk dalam kategori berat badan ideal atau tidak. Meskipun begitu, BMI dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi atlet atau olahragawan.
Berat badan juga berasal dari massa otot, sehingga atlet bisa dinyatakan kelebihan berat badan, padahal sebenarnya tidak. Sebelum mencoba kalkulator BMI, ada baiknya mengetahui beberapa keterangan mengenai perhitungan ini:
- Angka BMI normal berada pada kisaran 18,5-25.
- Jika angka BMI melebihi 25, kamu memiliki berat badan berlebih.
- Sedangkan, jika angka BMI berada di bawah 18 berarti berat badanmu kurang.
Untuk mendapatkan berat badan ideal, “Catat, Ini 5 Menu Sarapan Sehat dan Berenergi”.
Jika angka BMI sudah melebihi angka 40, sebaiknya lakukan penanganan secepatnya karena angka ini menunjukkan tanda bahaya.
Cara menghitungnya:
Berat badan ideal = Berat badan (kilogram): Tinggi badan (meter)
Sebagai contohnya, jika berat badan kamu 47 kilogram dan tinggi badan 1,63 meter, nilai BMI kamu adalah 47:(1,63)= 17.8. Berarti, berat badan kamu termasuk di bawah rata-rata.
Setelah menemukan bobot ideal tubuh, kamu bisa merealisasikannya dengan membatasi asupan makanan. Selain itu, jaga juga kebugarannya dengan rutin berolahraga dan mengonsumsi banyak air putih.
Cara Menjaga Berat Badan agar Ideal
Saat sudah memiliki berat badan ideal, kamu bisa menjaganya dengan melakukan beberapa langkah di bawah ini:
1. Bergerak aktif
Bergerak aktif atau rutin berolahraga dapat membantu menjaga massa otot yang berperan dalam proses pembakaran kalori pada sistem metabolisme. Rekomendasinya selama 75 sampai 150 menit per minggu.
2. Makan dengan menu berbeda
Agar tetap memiliki berat badan yang stabil, usahakan pilih makanan dengan varian menu yang berbeda. Tujuannya agar tubuh mendapatkan nutrisi, gizi, dan energi guna meningkatkan fungsi organ di dalamnya.
3. Jangan melewatkan sarapan
Studi berjudul Association between breakfast skipping and body weight—A systematic review and meta-analysis of observational longitudinal studies yang dipublikasikan Nutrients menyebutkan, melewatkan sarapan berdampak negatif pada ritme sirkadian.
Dampaknya, akan terjadi ketidakteraturan metabolisme. Hal ini berkaitan dengan pengelolaan berat badan yang berpotensi meningkatkan bobot tubuh.
4. Mencukupi tidur di malam hari
Langkah ini tak hanya bisa menjaga berat badan saja, tapi juga meningkatkan kesehatan keseluruhan. Sebab, hobi begadang bisa meningkatkan keinginan untuk ngemil. Alhasil, kalori dalam tubuh menumpuk dan berat badan jadi meningkat.
Kamu bisa klik artikel ini untuk mengetahui penerapan pola makan sehat guna meningkatkan kebugaran tubuh.
5. Kelola stres dengan baik
Hormon stres yang dikeluarkan oleh tubuh berkaitan dengan penumpukan lemak dan peningkatan nafsu makan. Gangguan ini juga meningkatkan nafsu makan yang berdampak pada meningkatnya bobot tubuh.
Penelitian berjudul Impact of a stress management program on weight loss, mental health and lifestyle in adults with obesity: a randomized controlled trial, yang dipublikasikan Journal of Molecular Biochemistry menyebutkan, saat berada di bawah tekanan, seseorang cenderung menampilkan perubahan perilaku.
Hal tersebut termasuk makan berlebihan secara emosional. Misalnya mengonsumsi makanan tinggi lemak, garam, dan gula secara berlebihan. Selain itu, mereka cenderung kurang mendapatkan asupan buah dan sayuran.