idn poker

7 Contoh Cerita Fabel Singkat Berisi Pesan Moral Kebaikan

7 Contoh Cerita Fabel Singkat Berisi Pesan Moral Kebaikan

https://www.motekarsubang.com/ – Cerita fabel adalah salah satu cerita yang sering dibawakan oleh orang tua kepada anaknya. Sebab, cerita fabel menggambarkan kehidupan manusia yang diperankan tokoh hewan, maka banyak anak-anak yang senang dan tertarik untuk mendengar ceritanya.

Adapun beberapa cerita fabel cukup dikenal di masyarakat, bahkan sampai turun-temurun. Contohnya seperti cerita Si Kancil, Monyet yang Rakus, atau Tiga Babi Kecil. Apakah detikers pernah mendengar atau bahkan membaca ceritanya untuk si kecil?

Nah, dalam artikel ini detikBali akan membahas tujuh contoh cerita fabel singkat yang berisi pesan moral kebaikan. Namun sebelum itu, kita pahami dulu lebih lengkap mengenai apa itu cerita fabel. Simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Cerita Fabel?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia melalui tokoh hewan. Cerita ini umumnya merupakan salah satu dongeng yang dapat menarik perhatian anak-anak.

Sebagai informasi, cerita fabel berasal dari bahasa Latin yakni fabulat, yang artinya cerita tentang kehidupan hewan dengan perilaku menyerupai manusia. Tokoh cerita fabel juga bermacam-macam. Ada yang baik, jujur, dan pintar. Namun, ada juga tokoh yang menunjukkan perilaku jahat, sombong, serta licik.

Karena digambarkan dengan tokoh-tokoh hewan, cerita fabel masuk ke dalam kategori cerita fiksi. Meski begitu, cerita fabel dikemas dengan baik serta mengandung makna dan pendidikan moral, hal ini untuk memberikan pelajaran kepada anak-anak.

Selain itu, cerita fabel bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai kehidupan. Daya imajinasi si kecil bakal ikut meningkat seiring jalannya alur cerita yang didengarkan.

Ciri-ciri Cerita Fabel

Adapun ciri-ciri khusus dari cerita fabel, sehingga dapat dibedakan dari jenis cerita pada umumnya. Berikut ciri-cirinya.

  • Tokoh utama cerita diperankan oleh binatang.
  • Alur cerita dibuat sederhana dan pendek agar mudah dimengerti anak-anak.
  • Setiap tokoh berperilaku seolah-olah manusia yang bisa berbicara dan berpikir.
  • Rangkaian peristiwa memiliki hubungan sebab-akibat dengan alur maju agar mencapai puncaknya saat akhir cerita.
  • Pada umumnya cerita fabel menggambarkan karakter, moral manusia, dan kritik terhadap kehidupan manusia.
  • Bahasanya menggunakan kalimat naratif, lalu terdapat dialog langsung antara tokoh dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
  • Latar cerita biasanya berada di lingkungan alam, seperti sungai, gunung, hutan, danau, dan lain sebagainya.
  • Pesan moral dalam cerita fabel disampaikan secara eksplisit maupun tersirat.

7 Contoh Cerita Fabel tentang Kebaikan

Setelah memahami apa itu cerita fabel serta ciri-cirinya, mari kita simak tujuh contoh cerita fabel tentang kebaikan. Sehingga kita tidak perlu bingung lagi ketika mencari cerita fabel untuk diceritakan kepada sang buah hati.

1. Balas Budi Seekor Semut

Suatu hari di derasnya aliran sungai, terlihat seekor semut yang tak sengaja jatuh terpeleset ke dalamnya. Semut berteriak sekencang mungkin dan meminta pertolongan.

“Tolong… Tolong! Aku tidak bisa keluar dari sungai,” kata si semut.

Dari kejauhan, seekor burung merpati yang melintas melihat kejadian itu dan terbang menghampiri semut. Merpati menghampirinya sambil membawa sehelai daun untuk menolong semut keluar dari derasnya air sungai.

“Tenang semut! Aku akan menolongmu, tangkap daun ini,” kata burung merpati kepada semut.

Semut pun selamat dari kejadian yang menimpanya. Tak lupa semut mengucapkan terima kasih kepada burung merpati karena telah menolongnya.

“Terima kasih banyak burung merpati! Tanpa kamu, mungkin aku sudah hanyut bersama derasnya air sungai,” ujar semut sambil menangis haru.

Keesokan harinya, semut melihat seorang pemburu yang sedang mengarahkan target tembakannya ke burung merpati. Melihat hal tersebut, semut mencari cara agar sang pemburu gagal untuk menembaknya.

“Oh tidak! Burung merpati yang menyelamatkan aku kemarin akan ditembak oleh pemburu! Aku harus cari cara untuk mencegahnya,” ucap semut dalam hati.

Akhirnya semut menggigit kaki sang pemburu hingga membuatnya kesakitan dan akhirnya salah membidik sasaran. Burung merpati kemudian mengetahui kalau semut telah menggagalkan aksi si pemburu, ia kemudian mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih banyak semut! Tanpa kamu, aku mungkin sudah mati terkena tembakan si pemburu,” kata si burung merpati.

2. Keserakahan Seekor Anjing

Seekor Anjing terlihat sedang mencuri sepotong daging. Setelah berhasil, ia berlari secepat mungkin menghindari kejaran pemilik daging tersebut sampai akhirnya mengarah ke sebuah sungai.

“Hahahaha! Aku berhasil membawa daging segar untuk makan malam,” kata si anjing sambil tertawa.

Ketika melewati jembatan di sungai, anjing itu melihat di bawah ada anjing lain yang membawa sepotong daging juga, sama sepertinya. Ia berpikir untuk mencuri daging milik anjing lain yang berada di bawah jembatan agar bisa membawa pulang dua potong daging.

“Wah, ada anjing lain yang juga membawa daging. Hmmm… Aku ambil saja kali ya, jadi aku bisa puas makan daging malam ini,” ujar si anjing dalam hati.

Anjing itu menggonggong dan menyerang anjing lain hingga potongan daging miliknya terlepas dari gigitan dan jatuh ke dalam air. Namun ia tersadar, kalau anjing lain yang ia lihat sebagai musuh adalah bayangan dirinya sendiri di permukaan air sungai.

“Oh tidak! Aku ceroboh sekali, kenapa aku begitu bodoh sampai menghilangkan daging buruanku,” kata si anjing sambil menangis.

3. Kisah Gajah dan Semut

Gajah dikenal sebagai binatang yang besar. Suatu hari, kawanan gajah yang besar datang ke hutan untuk mencari makan.

Kehadiran gajah ini mengganggu kawanan semut yang tinggal di sana. Banyak rumah semut hancur karena diinjak gajah yang mencari makan.

“Pergilah dari sini, gajah! Ini daerah tempat kami tinggal,” kata salah satu semut.

Mendengar ucapan itu, gajah hanya tertawa. Ia tak peduli dan menganggap semut adalah binatang kecil yang tidak berbahaya.

Kawanan semut merasa kesal dan berencana untuk mengusir gajah-gajah itu dari hutan tempat mereka tinggal. Keesokan harinya, semut-semut mencoba bicara pada kawanan gajah dan meminta mereka meninggalkan hutan.

Gajah menolak untuk meninggalkan hutan dan hal ini membuat kawanan semut semakin marah. Semut-semut itu pun menyerang kawasan gajah dengan menggigit kulit dan masuk ke dalam telinga hingga gajah-gajah terjatuh.

Kawanan gajah akhirnya menyerah dan meninggalkan hutan. Mereka sadar bahwa semut-semut itu tidak bisa diremehkan hanya karena memiliki badan kecil.

4. Kancil Cerdik dan Buaya

Dongeng ini menceritakan kisah kancil kelaparan yang bertemu buaya di tepi sungai. Kancil berteriak dan mengganggu tidur buaya-buaya.

“Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu,” kata salah satu buaya.

Kancil mengatakan bahwa dia datang ke tepi sungai untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Ia mengatakan bahwa raja hutan ingin memberikan hadiah pada mereka.

“Hei para buaya! Raja hutan memberikanku sejumlah hadiah untuk kalian! Tapi, kalian semua harus berkumpul untuk dihitung satu per satu,” kata kancil.

Kancil lalu meminta buaya-buaya di sungai berkumpul. Ia mulai menghitung buaya di sungai lalu kabur. Berkat kecerdikannya, dia berhasil lolos dari buaya-buaya yang lapar.

5. Kuda Berkulit Harimau

Suatu hari, seekor kuda sedang berjalan dari ladang gandum menuju ke hutan yang rindang. Kuda itu baru saja memakan gandum yang ada di ladang dan merasa puas dan kenyang. Dia tampak gembira karena tidak ada petani gandum yang menjaga ladangnya.

Di tengah perjalanan, kuda itu melihat sesuatu.

“Itu seperti kulit Harimau,” gumam kuda itu.

Karena penasaran, dia mendekati benda itu. Ternyata benar, yang dilihatnya adalah kulit harimau yang tak sengaja ditinggalkan para pemburu harimau.

“Wah, kebetulan sekali, kulit harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan dengannya, ya?” kata si kuda ketika mencoba kulit harimau tersebut.

Dengan pikiran jahilnya, kuda berniat untuk menakuti binatang-binatang hutan yang melintas.

“Aku harus segera bersembunyi. Tempat itu harus gelap dan sering dilalui oleh binatang hutan. Di mana ya?” tanya kuda dalam hati sambil mencari tempat yang cocok.

Akhirnya, kuda bersembunyi di semak-semak yang gelap dengan mengenakan kulit harimau temuannya. Tak lama kemudian, beberapa domba gunung berjalan melewati kuda. Domba-domba itu jadi sasaran empuk pertama dari kejahilan kuda.

Saat domba melewatinya, si kuda meloncat ke arah mereka dan membuat kaget domba-domba itu sampai kalang-kabut melarikan diri. Mereka takut melihat kulit harimau yang dikenakan kuda itu.

“Tolong, ada harimau! Lari, cepat lari!” teriak salah satu domba. Kuda itu malah tertawa terbahak-bahak melihat domba pontang-panting berlari.

Beberapa hewan berhasil dikelabui oleh kulit harimau yang dikenakan kuda. Namun, seekor kucing hutan berlari sambil membawa seekor tikus di mulutnya. Kucing itu tidak melewati semak-semak. Dia duduk menyantap tikus yang ia tangkap di dekat pohon besar.

“Ah, ternyata kucing itu tidak melewati semak-semak ini. Aku akan membuatnya kaget di sana,” kata kuda itu dalam hati.

Kuda pun keluar dari semak-semak dan berjalan dengan hati-hati mendekati kucing hutan. Saat jaraknya sudah sangat dekat dengan kucing hutan, kuda itu mengaum mengikuti suara seekor harimau. Tanpa sadar kuda itu bukannya mengaum, melainkan meringkik khas suara kuda.

Mendengar suara itu, kucing hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor kuda berkulit harimau. Sesaat, kucing hutan itu siap-siap mengambil langkah seribu, tetapi ia malah tertawa terbahak-bahak.

“Saat aku melihatmu memakai kulit harimau itu, aku hampir berlari ketakutan, tapi rupanya suaramu itu ringkikan kuda, jadi aku tidak takut, hahaha!”

Kucing hutan itu juga berkata kepada kuda bahwa sampai kapanpun, suara ringkikan tidak akan bisa berubah jadi auman.

6. Bebek Buruk Rupa

Dikisahkan seorang petani memiliki seekor bebek. Bebek ini melahirkan sepuluh telur dan semuanya menetas.

Namun, dari sepuluh bebek, ada satu yang wajahnya berbeda dari sang induk. Bentuknya lebih besar dan warnanya abu-abu.

Setiap hari, bebek abu-abu ini harus hidup menderita karena diolok-olok bebek-bebek lain. Karena sedih, bebek ini pun meninggalkan peternakan dan lari ke sungai dan bertemu dengan angsa putih yang sangat cantik.

Bebek ini berusaha tidak menghiraukan angsa itu karena terlalu sedih diejek bebek lain. Saat berlari menyeberangi sungai, dia tanpa sengaja melihat bayangannya sendiri di air sungai.

Betapa terkejutnya bebek ini, ternyata wajahnya kini berubah menjadi angsa yang cantik. Ia baru menyadari kalau selama ini dirinya bukanlah itik jelek, tapi angsa yang cantik.

7. Semut dan Belalang

Suatu hari, ada seekor belalang yang sedang bersantai melihat semut lewat sambil membawa biji jagung ke sarangnya.

Belalang lalu meminta semut bergabung bersamanya untuk bersenang-senang. Semut menolak dan memberi tahu belalang bahwa dia sedang bersiap mencari makanan untuk cadangan musim dingin. Di musim dingin, makanan akan langka dan sulit dicari.

Belalang mengabaikan cerita semut karena dia tak mau repot. Akhirnya musim dingin pun tiba dan belalang tidak memiliki makanan untuk bertahan hidup.

Ia kesusahan bertahan hidup di musim dingin. Hal ini berbanding terbalik dengan semut. Di musim dingin, semut justru sedang menikmati jagung dalam kehangatan di sarangnya.

Itu dia tujuh contoh cerita fabel singkat yang berisi pesan moral kebaikan. So, apakah detikers pernah mendengar atau membacakan salah satu cerita fabel di atas?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top